BaraPost.co.id - Mobil listrik China saat ini menghadapi tantangan serius dalam mendapatkan perlindungan asuransi di Inggris.
Banyak model baru hampir tidak bisa diasuransikan, sementara yang lain memiliki premi yang sangat tinggi.
Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kekhawatiran akan biaya perbaikan yang tinggi, kurangnya informasi teknis, dan waktu tunggu yang panjang untuk ketersediaan suku cadang.
Baca Juga: PT Satria Motor Indonesia Lanjutkan Penjualan Mobil Listrik KX-Upgrade dan K-Kooper di Indonesia
Model-model seperti BYD Seal, GWM Ora 03, dan beberapa model MG sulit diasuransikan.
Thatcham Research, perusahaan intelijen risiko di Inggris, menyebut kurangnya pemahaman produsen mobil China tentang proses perbaikan di Eropa sebagai penyebabnya.
Kepala Thatcham Research, Ben Townsend, menyarankan agar para produsen mobil China lebih terlibat dengan industri asuransi untuk memastikan mobil-mobil mereka dapat diasuransikan dengan baik.
Baca Juga: Neta Auto Indonesia akan Rakit Mobil Listrik Mereka di PT Handal Indonesia Motor Pondok Ungu Bekasi
Tidak hanya mobil listrik China yang terkena dampak. Pengguna mobil listrik secara umum membayar premi hampir dua kali lipat dari pengguna mobil bahan bakar minyak.