BaraPost.co.id - Harga batu bara mengalami penguatan setelah dua hari penurunan berturut-turut, didorong oleh proyeksi permintaan impor dari China dan India.
Meskipun belum mencapai level US$ 150 per ton, harga batu bara acuan ICE Newscastle menguat 0,38% menjadi US$ 145,95 per ton pada perdagangan Senin (6/5/2024).
Proyeksi kenaikan permintaan batu bara di China dan India menjadi pendorong utama bagi kenaikan harga tersebut.
Permintaan energi yang meningkat pasca libur Hari Buruh di China, serta kebutuhan pendingin udara yang melonjak di India, diperkirakan akan mendorong permintaan batu bara dari kedua negara tersebut.
Gelombang panas yang melanda sebagian besar Asia juga menjadi faktor tambahan dalam meningkatkan permintaan batu bara, terutama untuk pembangkit listrik.
Negara-negara seperti Thailand, Filipina, Myanmar, dan India masih sangat mengandalkan batu bara sebagai sumber energi utama.
India, yang mengandalkan 75% produksi listrik dari batu bara, tengah bersiap menghadapi musim panas dengan memperkirakan permintaan listrik mencapai puncaknya pada April-Juni 2024.