Network
BaraPost.co.id - Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 23-24 April 2024.
Dalam beberapa pekan terakhir, BI telah menghadapi tekanan dari pasar untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga di tengah ketidakstabilan ekonomi global.
Pasar keuangan mengalami penurunan signifikan seiring eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama setelah serangan drone misil Iran ke Israel.
Baca Juga: PT KB Valbury Sekuritas Tambah lagi Kepemilikan 234.375.000 Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU)
Pidato Jerome "Jay" Powell yang mengindikasikan penundaan dalam pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS turut memperumit situasi.
Di Indonesia, nilai tukar rupiah mengalami tekanan dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan karena aksi jual asing yang terus menerus terhadap saham-saham besar di sektor perbankan. Selain itu, data ekspor terbaru belum menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak April 2023.
Baca Juga: IHSG Kemarin Ditutup Turun 79,5 poin Simak Beberapa Saham Potensial ini yang Melonjak
Di Asia, Bank Rakyat China (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun pada level yang sama, mencerminkan upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan menghadapi tantangan di sektor properti.
Kondisi suku bunga yang rendah ini merupakan rekor terendah, karena pemerintah berusaha untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi sambil menghadapi tantangan dari sektor properti dan deflasi yang masih berlanjut.
