BaraPost.co.id - Badan Geologi Kementerian ESDM mendorong agar masyarakat menjauhi area sekitar sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, rangkaian erupsi Gunung Marapi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini telah menghasilkan material letusan seperti abu, lapili, dan batu vulkanik di puncak dan lerengnya.
Ketika turun hujan, air menyatu dengan endapan vulkanik dan menghasilkan lahar yang mengalir ke daerah rendah, terutama melalui sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.
Rekaman seismograf menunjukkan getaran sebelum banjir lahar dingin terjadi, yang berasal dari hujan lebat di sekitar puncak Gunung Marapi, mengakibatkan banjir lahar di beberapa lokasi, termasuk Bukik Batabuah dan Sungai Pua Kabupaten Agam.
Dampak utama dari banjir lahar ini adalah putusnya jalan penghubung antara Kota Padang dan Kota Bukittinggi dengan beberapa daerah di sekitarnya.
Sebanyak 256 warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca Juga: Polda Sumbar Menduga Ada Unsur Pelanggaran Penerbitan Izin Pendakian Marapi
Ketua Kelompok Siaga Bencana Bukit Batabuah, Edi Effendi, menyatakan bahwa dari 256 warga tersebut, 68 orang dari 78 kepala keluarga harus diungsikan sementara.