Network
BaraPost.co.id - Tesla Inc. kini berada di tengah tantangan berat, dengan CEO Elon Musk menyatakan bahwa sahamnya bukan lagi pilihan pertumbuhan yang menjanjikan.
Meskipun demikian, bahkan dengan pandangan baru ini, prediksi penjualan yang suram dari seorang analis utama saham pada hari Rabu 13 Maret 2024.
Colin Langan dari Wells Fargo memperkirakan tidak akan ada pertumbuhan dalam volume penjualan tahun ini, dan situasinya akan semakin buruk pada tahun 2025 dengan volume yang diprediksi akan menurun.
Baca Juga: Suzuki Berencana Pasarkan Mobil Listrik dengan SUV EVX versi produksi pada tahun 2025
Reaksi pasar terhadap prediksi tersebut terbilang tepat, dengan saham perusahaan merosot 4,5% dan ditutup pada level terendah dalam 10 bulan, mencapai $169,5 pada hari Rabu 13 Maret 2024.
Penurunan tersebut membuat saham Tesla turun 32% sepanjang tahun ini, melampaui kenaikan luas indeks S&P 500 yang naik 8,3%.
Hal ini terjadi karena kemampuan Tesla untuk tumbuh dengan cepat, sesuai dengan valuasinya yang tinggi, tidak lagi dijamin.
Baca Juga: Xiaomi Menggempur Pasar Mobil Listrik dengan SU7 Super Ultra Klaim Pesaing Tesla
Meskipun perusahaan ini masih diperdagangkan dengan multiple yang tinggi, laju pertumbuhan pendapatan dan keuntungannya telah melambat secara signifikan sejak tahun lalu.
