BaraPost.co.id - Halving Bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pertengahan April 2024 berpotensi untuk meningkatkan nilai aset kripto secara signifikan.
Dalam menghadapi hal ini, investor perlu mempersiapkan strategi yang efektif dalam memilih broker atau platform perdagangan kripto.
Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, melaporkan bahwa nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto pada Februari 2024 mencapai Rp33,69 triliun, meningkat sebesar 56,22% dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Permintaan Bitcoin Meningkat Harga Bitcoin Naik Apa Itu Bitcoin Halving ini Penjelasannya
Selain itu, jumlah investor hingga Februari 2024 mencapai 19,18 juta, menunjukkan potensi pertumbuhan transaksi dan jumlah investor yang lebih tinggi.
Menurut Olvy, fenomena halving Bitcoin di tahun 2024 diyakini akan mendorong pertumbuhan transaksi kripto secara signifikan.
Dia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 35 perusahaan Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar di Bappebti, sebagian besar sedang dalam proses menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
Baca Juga: Prediksi Terbaru Standard Chartered Terhadap Harga Bitcoin dan Ethereum Menuju Puncak Baru
Beberapa aset kripto yang banyak ditransaksikan termasuk Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Render Token (RNDR).