BaraPost.co.id - Israel telah menyampaikan keluhan kepada Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) setelah Turki menghentikan hubungan dagang dengan negara tersebut.
Presiden Turki, Recep Tayipp Erdogan, menyatakan bahwa tindakan pemutusan hubungan dagang terkait dengan tindakan militer Israel di Jalur Gaza.
Dia menegaskan bahwa aktivitas ekspor-impor akan dilanjutkan hanya jika Israel menyetujui gencatan senjata dan memperluas akses untuk penyaluran bantuan kemanusiaan.
Israel Katz, Menteri Luar Negeri Israel, menilai tindakan tersebut sebagai perilaku seorang diktator.
Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, mengklaim bahwa langkah yang diambil oleh Turki melanggar hukum internasional.
Dia juga memperingatkan bahwa tindakan boikot tersebut dapat mengganggu rantai pasokan global dan merugikan perekonomian Eropa.
Menurut data dari Institut Statistik Turki, nilai perdagangan antara Israel dan Turki mencapai USD6,8 miliar pada tahun 2023.