Network
BaraPost.co.id - PT Bumi Resources Tbk (BUMI), bagian dari Group Bakrie, mencatatkan laba bersih sebesar US$10,9 juta atau sekitar Rp173,33 miliar pada tahun 2023, mengalami penurunan signifikan sebesar 97,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US$525,27 juta.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 01 April 2024, menunjukkan penurunan tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan bruto sebesar 22,9 persen menjadi US$6,54 miliar dari US$8,53 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Akibat Ambruknya Jembatan Francis Scott di Pelabuhan Baltimore Harga Batu Bara di Prediksi Naik
Penurunan laba ini disebabkan oleh kondisi pasar yang menurun dan harga batu bara yang turun sebesar 33 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Harga rata-rata batu bara menurun menjadi US$81,3 per ton dari US$121 per ton pada tahun 2022.
Selain itu, tingginya harga bahan bakar juga memberikan tekanan terhadap kinerja BUMI.
Baca Juga: Engie's EnergyScan Serangan ISIS di Moskow Rusia Harga Batu Bara Mengalami Rebound sebesar 1,45%
EBITDA perusahaan juga mengalami penurunan yang signifikan, turun menjadi US$302,5 juta pada tahun 2023 dari US$1.238,6 juta pada tahun 2022, dikarenakan oleh beban royalti, pajak, DMO, rasio strip, dan biaya bahan bakar yang tinggi.
Laporan keuangan perusahaan menyatakan, "Sekitar 40 persen dari pendapatan digunakan untuk membayar royalti, pajak, dan subsidi, yang secara signifikan mempengaruhi likuiditas dan marjin."
