Dileep menegaskan bahwa saat ini tidak ada informasi atau fakta penting lain yang dapat memengaruhi harga saham perseroan selain rencana tersebut.
BUMI saat ini mencatatkan laba ditahan negatif sebesar USD2,35 miliar per akhir 2023, yang menghambat perseroan untuk membayar dividen.
Oleh karena itu, dengan peraturan soal kuasi reorganisasi, BUMI berusaha mengimbangi laba ditahan negatif tersebut dengan premi saham sebesar lebih dari USD3 miliar yang tercatat dalam bukunya, yang juga harus mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Walau Sudah Obral Mobil Listrik Tesla Elon Musk Mumet Saham Tesla Anjlok 40 persen Investor Galau
Dileep menyatakan bahwa pembagian dividen akan dipertimbangkan setelah proses kuasi reorganisasi selesai dan mendapat persetujuan dari OJK.
Meskipun demikian, perusahaan akan mengusahakan pembagian dividen tersebut sesegera mungkin.