Jamie Dimon CEO JPMorgan Chase sebut Aset Bitcoin (BTC) Skema Ponzi Terdesentralisasi yang Bersifat Publik

- 20 April 2024, 20:46 WIB
JP Morgan Chase
JP Morgan Chase /Youtube/jpmorgan

BaraPost.co.id - Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, kembali menimbulkan kontroversi dengan kritik tajamnya terhadap Bitcoin (BTC) dalam sebuah wawancara terbaru.

Ia menggambarkan aset kripto terkemuka ini sebagai "skema Ponzi terdesentralisasi yang bersifat publik," yang menguatkan skeptisisme yang telah lama ia tunjukkan terhadap Bitcoin.

Baca Juga: Diperdagangkan di Coinstore SXIO Token Baru yang Mengusung Filosofi Bitcoin Standar BRC-20 Blockchain Bitcoin

Sejak 2017, Dimon telah secara konsisten menyuarakan keraguan atas nilai intrinsik Bitcoin, menyatakan bahwa aset tersebut tidak dapat dianggap sebagai mata uang yang sah. Pada tahun yang sama, ia menyebut Bitcoin sebagai "penipuan" yang diyakininya akan mengalami "kejatuhan."

Pada tahun 2023, dalam sebuah dengar pendapat di Senat AS, Dimon bahkan menyatakan bahwa jika dia memiliki kekuasaan pemerintahan, ia akan "menutup" kripto secara keseluruhan.

Baca Juga: Ini yang Menyebabkan Harga Bitcoin Turun 3,3% pada Hari ini

Namun, ia juga mengakui nilai dari teknologi blockchain yang menjadi dasar bagi aset kripto, serta fitur-fitur seperti smart contract.

Smart contract, sebuah fitur yang terdapat dalam blockchain, memungkinkan kesepakatan yang dapat dieksekusi secara otomatis dan mandiri, memicu tindakan sesuai dengan kondisi yang telah ditetapkan.

Dimon mengakui potensi fitur ini, terutama dalam bidang manajemen rantai pasokan, transaksi keuangan, dan kepemilikan properti.

Halaman:

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x