Network
BaraPost.co.id - Fluktuasi harga Bitcoin belakangan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor kripto, yang bertanya-tanya apakah volatilitas ini merupakan pertanda dari masa pasca-halving atau hanya koreksi sementara yang membuka peluang baru.
Bitcoin kini mengalami penurunan lebih dari 20% dari puncak sepanjang masa yang dicapai pada pertengahan Maret, yang mencapai lebih dari $73.000.
Baca Juga: Pasca Halving Bitcoin Diprediksi Harga Bitcoin (BTC) Stagnan ETF BTC spot AS Penentu
Selain itu, koin digital terbesar di dunia ini dan pasar kripto secara luas mengalami penurunan bulanan yang signifikan pada bulan April, mengakhiri kemenangan beruntun selama tujuh bulan dengan penurunan bulanan terbesar sejak November 2022, saat bursa kripto FTX mengalami kegagalan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin. April telah menjadi bulan yang penuh tantangan bagi Bitcoin, seiring dengan turbulensi yang dialami oleh pasar keuangan secara umum.
Baca Juga: Geoff Kendrick Standard Chartered Bank Penurunan Leverage di Pasar Dorong Naikan Harga Bitcoin
Pasar tradisional seperti Nasdaq dan S&P 500 juga mengalami penurunan signifikan masing-masing sebesar 2% dan 1,6%, sebagaimana tercermin dalam laporan ekonomi AS yang menunjukkan tanda-tanda stagflasi - kondisi yang ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi.
Kondisi ekonomi ini telah mengurangi harapan untuk penurunan suku bunga Federal Reserve AS, yang kemudian mempengaruhi prospek mata uang kripto.
Seiring dengan itu, tren penurunan harga meluas, tidak hanya memengaruhi Bitcoin tetapi juga pasar kripto secara keseluruhan.
