Saham BUMI Alami Volatilitas (BEI) Minta Penjelasan Manajemen ini Kata Dileep Srivastava

27 April 2024, 09:23 WIB
Saham BUMI Alami Volatilitas (BEI) Minta Penjelasan Manajemen ini Kata Dileep Srivastava /Pexels/Tima Miroshnichenko

BaraPost.co.id - Saham perusahaan tambang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami peningkatan signifikan dalam seminggu terakhir, mencatat kenaikan sebesar 14,12 persen.

Pada 23 April 2024, saham BUMI melonjak 21,18 persen menjadi 103 pada penutupan perdagangan, dengan nilai transaksi mencapai Rp412 miliar.

Namun, pada 26 April 2024, saham BUMI mengalami penurunan 5,83 persen, jatuh di bawah level 100 menjadi Rp97 per saham.

Baca Juga: Mayoritas Saham BEI Stagnan IHSG Fluktuasi Indeks LQ45 Koreksi 0,60% Berikut Kinerja Saham Terbaik

Volatilitas harga saham BUMI menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI), yang meminta penjelasan dari manajemen perusahaan.

Dalam Keterbukaan Informasi BEI, Direktur and Corporate Secretary, Dileep Srivastava menjelaskan bahwa perusahaan berencana melakukan kuasi reorganisasi untuk mengompensasi saldo laba dengan agio saham yang tercatat dalam buku.

Baca Juga: Bursa Saham AS Wall Street Alami Kenaikan ini Harga Saham Perusahaan Besar Dunia

Rencana ini bertujuan memungkinkan perseroan membayar dividen tunai kepada pemegang saham, tetapi masih memerlukan persetujuan dari regulator dan pemegang saham perseroan.

Rencana kuasi reorganisasi ini akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 30 Mei 2024.

Dileep menegaskan bahwa saat ini tidak ada informasi atau fakta penting lain yang dapat memengaruhi harga saham perseroan selain rencana tersebut.

Baca Juga: Rilis Game Dungeon and Fighter: Origin Saham Tencent Holdings Langsung Melonjak 4,5% Pendapatan Meningkat

BUMI saat ini mencatatkan laba ditahan negatif sebesar USD2,35 miliar per akhir 2023, yang menghambat perseroan untuk membayar dividen.

Oleh karena itu, dengan peraturan soal kuasi reorganisasi, BUMI berusaha mengimbangi laba ditahan negatif tersebut dengan premi saham sebesar lebih dari USD3 miliar yang tercatat dalam bukunya, yang juga harus mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Walau Sudah Obral Mobil Listrik Tesla Elon Musk Mumet Saham Tesla Anjlok 40 persen Investor Galau

Dileep menyatakan bahwa pembagian dividen akan dipertimbangkan setelah proses kuasi reorganisasi selesai dan mendapat persetujuan dari OJK.

Meskipun demikian, perusahaan akan mengusahakan pembagian dividen tersebut sesegera mungkin.

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler