Kedua belah pihak berhak melakukan peninjauan bersama atas CoA dan master library sebelum dijadikan standar untuk industri asuransi, serta mendorong implementasi standar tersebut secara konsisten di seluruh industri asuransi.
Baca Juga: Pasar Modal Indonesia 17 Perusahaan dalam Antrean IPO di BEI
Menurut Rianto, kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat analisis risiko dalam bisnis asuransi melalui ketersediaan data teknis yang ideal.
Standarisasi CoA dan master library dapat membantu membentuk budaya pengukuran risiko berdasarkan analisis data yang ideal, serta mendukung penyusunan strategi bisnis, strategi underwriting, dan pengelolaan risiko berbasis analisis portofolio dengan data yang akurat.
Baca Juga: Wall Street Update Lonjakan Saham Teknologi Dorong Kenaikan Imbal Hasil Treasury Meningkat
Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan komitmen IFG dan Indonesia Re Group dalam mendukung transformasi digital industri asuransi sesuai dengan peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027 oleh OJK.
Mereka berharap standarisasi tersebut dapat menjadi landasan untuk seluruh industri asuransi dan mengajak industri tersebut untuk bertransformasi dengan data dan informasi yang akurat.