Network
BaraPost.co.id - Harga batu bara dunia menguat sekitar 3% sebagai dampak dari kenaikan harga minyak yang dipicu oleh serangan Iran terhadap Israel.
Selain itu, bukti baru dari laporan Global Energy Monitor menunjukkan bahwa industri batu bara masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.
Pada perdagangan Senin, harga batu bara dunia acuan Newcastle untuk kontrak Mei 2024 mencapai US$136,5 per ton, mengalami kenaikan 2,75% dari hari sebelumnya.
Baca Juga: Harga Batu Bara Bertahan Diatas Level Psikologis Faktor Kenaikan Permintaan Energi Ukraina dan China
Menurut laporan GEM yang dirilis pada hari Kamis, pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara terus meningkat, terutama di Tiongkok yang memimpin dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 70,2 GW pada tahun lalu.
Selain Tiongkok, negara-negara seperti Indonesia, India, dan Vietnam juga meluncurkan pembangkit listrik tenaga batu bara baru, menunjukkan bahwa permintaan akan batu bara masih tinggi di beberapa pasar utama.
Baca Juga: Harga Batu Bara Bangkit setelah India Perpanjang Operasi Pembangkit Listrik Berbasis Batu Bara
Sementara itu, negara-negara seperti AS dan Inggris memperlambat penutupan pembangkit listrik batu bara mereka, mempengaruhi pasokan global.
Potensi permintaan batu bara dari China juga memberikan dorongan tambahan bagi pasar, terutama menjelang musim panas yang meningkatkan permintaan pendingin ruangan dan konsumsi energi.
