BaraPost.co.id - Organisasi relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia bersiap mengirim surat protes ke World Health Organization (WHO) terkait penggunaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai markas pasukan IDF Israel.
Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, menyatakan rencana ini pada Kamis, 21 Desember 2023, dengan harapan WHO dapat mengirimkan tim investigasi dan memerintahkan Israel untuk segera meninggalkan rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Warga dan Mahasiswa Aceh Timur Minta Segera Pindahkan Imigran Rohingya dari Idi Sport Center (ISC)
Daniel Hagari, juru bicara Israel Defence Forces (IDF), pada 6 November 2023, menuduh adanya terowongan di Rumah Sakit Indonesia yang disinyalir sebagai markas Hamas. Namun, tuduhan ini dibantah oleh Sarbini karena tidak terbukti.
Setelah gencatan senjata, Israel memberikan ultimatum agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikosongkan. Ironisnya, bukannya dikosongkan, IDF justru menduduki rumah sakit tersebut sebagai markas militer.
Sarbini menegaskan bahwa tindakan Israel ini secara jelas melanggar hukum humaniter internasional, karena rumah sakit dijadikan sebagai perisai, padahal rumah sakit seharusnya merupakan institusi netral yang bebas dari kehadiran militer.
"Sangat kami kecam bahwa ada tentara yang menduduki rumah sakit," tegas Sarbini.