Network
BaraPost.co.id - Kementerian Ekonomi Nasional Palestina pada 15 Maret 2024 mengecam Israel atas penggunaan kelaparan sebagai alat dalam konflik di Jalur Gaza selama lebih dari lima bulan terakhir.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis bertepatan dengan Hari Hak Konsumen Sedunia, kementerian tersebut menegaskan bahwa hak untuk mengakses makanan dan obat-obatan yang dijamin oleh hukum internasional tidak diindahkan oleh pemerintah Israel.
Baca Juga: Pilpres Rusia Vladimir Putin Unggul 87% Dipastikan Menjabat Presiden Rusia
Masyarakat internasional juga disorot atas kegagalan mereka dalam memenuhi tanggung jawab hukum dan moral terkait penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Lonjakan indeks biaya hidup di Jalur Gaza mencapai 111 persen sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Yordania dan Jerman Peringati Israel agar Tidak Menyerang Rafah Palestina
Pada 27 Februari, sejumlah pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Dewan Keamanan tentang potensi bencana kelaparan di Jalur Gaza, menekankan pentingnya tindakan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan di wilayah Palestina tersebut.
Menurut Direktur Koordinasi Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Ramesh Rajasingham, sedikitnya 576.000 warga, atau sekitar seperempat dari total populasi di Gaza, "selangkah lagi menuju bencana kelaparan."
