PM Israel Benjamin Netanyahu Ancam Bombardir dan Usir Warga Rafah Palestina

- 18 Maret 2024, 08:56 WIB
Warga Gaza Palestina Membawa Barang Miliknya setelah Israel Membom Tempat Tinggal mereka
Warga Gaza Palestina Membawa Barang Miliknya setelah Israel Membom Tempat Tinggal mereka /

BaraPost.co.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengeluarkan pernyataan bahwa warga sipil di Rafah, daerah selatan Jalur Gaza, akan diizinkan untuk meninggalkan wilayah tersebut sebelum operasi militer dilakukan.

Netanyahu menekankan bahwa serangan militer akan tetap dilakukan untuk mengejar kelompok militan Hamas di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya pada hari Minggu, 17 Maret 2024, Netanyahu menjelaskan bahwa tujuan serangan militer adalah untuk mengeliminasi sisa-sisa batalion teroris di Rafah, sambil memastikan keselamatan penduduk sipil dengan memberi mereka kesempatan untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran internasional terkait nasib sekitar 1,5 juta orang yang mengungsi di Rafah, mayoritas dari mereka merupakan pengungsi dari konflik di Gaza.

Netanyahu juga menegaskan bahwa meskipun ada tekanan internasional, Israel tetap akan melanjutkan operasi militer di Kota Rafah.

Dia menyatakan, "Tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mencapai semua tujuan perang."

Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi warga sipil, Israel berkomitmen untuk beroperasi dengan hati-hati di Rafah.

Namun, Amerika Serikat, sekutu Israel, menekankan bahwa dukungan mereka terhadap operasi di Rafah memerlukan rencana yang jelas untuk melindungi warga sipil.

Sementara itu, dalam konteks meningkatnya ketegangan dengan Washington, Netanyahu menanggapi kritik dari pemimpin Senat AS dengan menegaskan bahwa Israel tidak akan mengadakan pemilihan umum baru.

Halaman:

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x