Network
BaraPost.co.id - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengklarifikasi tentang penggunaan istilah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kini kembali disebut sebagai Organisasi Papua Mardeka (OPM).
"Dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari OPM," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 10 April 2024.
Pada Rapat Koordinasi Kementerian Polhukam pada 29 April 2021, disetujui untuk menggunakan istilah KKB atau Kelompok Separatis Teroris (KST) menggantikan istilah OPM. Namun, pada 5 April 2024, TNI memutuskan untuk kembali menggunakan istilah OPM.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Lakukan Mutasi dan Rotasi 215 Perwira Tinggi ini Daftarnya
"OPM kini terlibat dalam serangkaian tindakan terorisme, termasuk penyerangan terhadap guru, tenaga medis, dan pembunuhan terhadap personel TNI, Polri, dan warga sipil," ungkap Agus.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak bisa diabaikan karena kelompok tersebut bersenjata. Agus menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir adanya entitas di dalam negara yang bertindak secara teroristik.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa TNI memiliki pendekatan khusus dalam menangani masalah di Papua. Selain operasi militer, TNI juga memprioritaskan pendekatan teritorial untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Lakukan Mutasi, Rotasi, dan Promosi 183 Perwira Tinggi TNI
"Meskipun kami melakukan tindakan militer, kami juga aktif dalam memberikan pendidikan dan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat, namun kami seringkali diganggu. Kami tidak akan membiarkan gangguan tersebut menghambat upaya kami dalam memberikan bantuan kepada masyarakat," tambahnya.
