Network
BaraPost.co.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Marthinus Hukom, menekankan pentingnya kesadaran dan ketahanan diri masyarakat pesisir Sumatera Utara (Sumut) dalam menghadapi ancaman sindikat narkoba, baik dari dalam maupun luar negeri.
Wilayah ini memiliki posisi strategis secara geografis sebagai jalur perdagangan laut internasional yang dekat dengan produsen narkoba terbesar seperti Afghanistan dan Myanmar.
Baca Juga: BNN sebut Myanmar dan Afganistan Negara Pemasok Narkoba Terbesar di Dunia
"Pulau Sumatera, terutama Sumatera Utara, merupakan titik strategis bagi penyelundupan narkoba ke Indonesia," ujar Marthinus saat Workshop Indonesia Bersinar di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 23 April 2024.
Barang terlarang tersebut masuk melalui jalur pantai atau pelabuhan tradisional, menjadikan Indonesia pasar utama dalam perdagangan narkoba.
Baca Juga: Kejati Sumut Tuntut 22 Terdakwa dengan Hukuman Mati terkait Narkoba
Marthinus menyampaikan bahwa sindikat narkoba memanfaatkan warga Indonesia untuk memperluas jaringan dan pasar narkoba.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, tokoh agama, dan pemangku kebijakan untuk menyadari ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba serta bekerja sama membangun ketahanan masyarakat, termasuk ketahanan masyarakat desa.
Baca Juga: Ini Status Mantan Hakim PN Rangkasbitung, Danu Arman yang Gunakan Narkoba di Ruang Kerjanya
