BaraPost.co.id - Analis keuangan terkemuka JPMorgan, sebuah lembaga keuangan di Amerika Serikat, menyatakan bahwa cryptocurrency Bitcoin (BTC) masih memiliki potensi untuk mengalami penurunan harga lebih lanjut.
Penilaian ini didasarkan pada data terbaru dari Avalanche Foundation, setelah Bitcoin mencapai level tertinggi baru awal bulan ini dan kemudian mengalami tren penurunan.
Menurut CoinGecko, harga Bitcoin turun sebanyak 7,2% dalam satu minggu terakhir.
Namun, analis JPMorgan percaya bahwa Bitcoin masih dalam kondisi overbought, bahkan setelah mengalami penurunan tajam minggu lalu.
Analisis ini berdasarkan pada kondisi perdagangan berjangka, terutama dalam hal premi harga berjangka terhadap harga spot serta posisi saat ini di pasar berjangka.
Selain kondisi overbought, analis juga mencatat penurunan arus masuk ke ETF spot Bitcoin.
Baca Juga: Efek Halving Bitcoin Harga Meme Coin ini Diprediksi Investor akan Melonjak Tanjam
Fakta menunjukkan bahwa arus keluar bersih telah terjadi sejak 18 Maret, dengan arus keluar terbesar mencapai US$320 juta pada 19 Maret.