Transformasi Digital Industri Asuransi IFG dan Indonesia Re Percepat Standarisasi Data Teknis

4 Maret 2024, 20:16 WIB
Transformasi Digital Industri Asuransi IFG dan Indonesia Re Percepat Standarisasi Data Teknis /

BaraPost.co.id - Indonesia Financial Group (IFG), sebuah holding BUMN yang bergerak di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, bersama dengan Indonesia Re, telah mempercepat proses standarisasi data teknis di industri asuransi melalui kesepakatan "Kerja Sama Insurance Data Taxonomy".

Menurut Direktur Teknik IFG, Rianto Ahmadi, kerja sama ini tidak hanya memperkuat transformasi terkait standarisasi penyediaan data dan informasi di lingkup holding, tetapi juga dapat menjadi acuan bagi industri asuransi di Indonesia.

Dengan posisi Indonesia Re sebagai pemimpin dalam perjanjian treaty, standarisasi tersebut dapat diterapkan oleh perusahaan asuransi yang menggunakan layanan Indonesia Re.

Baca Juga: Jokowi Jamin Harga BBM Tidak Naik

IFG telah mewajibkan seluruh anggota holding, termasuk yang bergerak di asuransi umum, asuransi jiwa, dan penjaminan, untuk menyesuaikan standar pengelolaan data dan informasi yang sama.

Namun, hal ini menjadi tantangan karena anggota holding dan sebagian besar perusahaan asuransi memiliki standar yang berbeda dalam penyajian dan pengelolaan data dan informasi.

Kerja sama antara IFG dan Indonesia Re memungkinkan percepatan proses standarisasi data teknis melalui kesepakatan yang mencakup penyusunan dan pemetaan data teknis seperti Chart of Account (CoA) dan master library.

Baca Juga: Stok Beras Nasional Mencukupi Jokowi Optimistis Harga Beras akan Turun dalam 1 Bulan

CoA adalah metode penyajian data dan informasi yang digunakan di industri keuangan, termasuk industri asuransi, untuk mengklasifikasikan data agar sistematis, terkontrol, mudah dikelola, dan dilaporkan.

Kedua belah pihak berhak melakukan peninjauan bersama atas CoA dan master library sebelum dijadikan standar untuk industri asuransi, serta mendorong implementasi standar tersebut secara konsisten di seluruh industri asuransi.

Baca Juga: Pasar Modal Indonesia 17 Perusahaan dalam Antrean IPO di BEI

Menurut Rianto, kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat analisis risiko dalam bisnis asuransi melalui ketersediaan data teknis yang ideal.

Standarisasi CoA dan master library dapat membantu membentuk budaya pengukuran risiko berdasarkan analisis data yang ideal, serta mendukung penyusunan strategi bisnis, strategi underwriting, dan pengelolaan risiko berbasis analisis portofolio dengan data yang akurat.

Baca Juga: Wall Street Update Lonjakan Saham Teknologi Dorong Kenaikan Imbal Hasil Treasury Meningkat

Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan komitmen IFG dan Indonesia Re Group dalam mendukung transformasi digital industri asuransi sesuai dengan peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027 oleh OJK.

Mereka berharap standarisasi tersebut dapat menjadi landasan untuk seluruh industri asuransi dan mengajak industri tersebut untuk bertransformasi dengan data dan informasi yang akurat.

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler