Harga CPO di Bursa Malaysia Alami Penurunan 3,05 persen Hong Leong Investment Bank Bhd (HLIB) RM4.062 per ton

- 17 April 2024, 11:24 WIB
Harga CPO di Bursa Malaysia Alami Penurunan 3,05 persen Hong Leong Investment Bank Bhd (HLIB) RM4.062 per ton
Harga CPO di Bursa Malaysia Alami Penurunan 3,05 persen Hong Leong Investment Bank Bhd (HLIB) RM4.062 per ton /Pemprov Kaltim /

BaraPost.co.id - Harga kontrak berjangka (futures) minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia mengalami penurunan sebesar 3,05 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 16 April 2024, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam satu tahun.

Saat ini, harga CPO berada di bawah MYR4.100, tepatnya pada MYR4.083 per ton pada pembukaan perdagangan Rabu, 17 April 2024, dengan kenaikan tipis sebesar 0,22 persen pada pukul 08.28 WIB.

Baca Juga: Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia Mengalami Penurunan sebesar 1 Poin menjadi 4.024 Ringgit per Metrik ton

Peningkatan harga CPO sebelumnya dipicu oleh momentum bullish yang terjadi akibat kenaikan harga minyak nabati lainnya, pergerakan harga minyak mentah yang positif, dan ekspektasi permintaan yang meningkat menjelang Idul Fitri.

Namun, harga CPO turun sebanyak 7,3 persen secara mingguan setelah berakhirnya pembelian untuk Idul Fitri.

Harga minyak sawit telah naik sebesar MYR353 per ton atau 9,49 persen sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan contract for Difference (CFD).

Baca Juga: Ketua Gapki Timbas Prasad Ginting Ekspor CPO Sumut Tembus 2,6 miliar Dolar AS Kelapa Sawit Pilar Utama Ekonomi

Meskipun harga CPO mencapai level tertinggi sepanjang masa pada bulan Maret 2022, harga saat ini diperkirakan akan mulai turun seiring dengan pemulihan produksi musiman komoditas ini.

Menurut Hong Leong Investment Bank Bhd (HLIB), harga rata-rata CPO diperkirakan akan berada di kisaran RM4.062 per ton.

Meski demikian, HLIB mempertahankan asumsi harga CPO untuk tahun 2024 dan 2025 masing-masing pada MYR4.000 per ton dan MYR3.800 per ton.

Baca Juga: Update Harga Batu Bara Hari ini Peningkatan Permintaan China dan India serta Harga Minyak Mentah

HLIB memproyeksikan bahwa stok minyak sawit akan terus naik mulai bulan April karena produksi kemungkinan akan tetap meningkat.

Namun, ekspor diprediksi akan melemah karena kurangnya permintaan akibat perayaan hari raya dan persaingan harga yang ketat dengan minyak nabati lainnya.

Selain itu, Intertek Services melaporkan peningkatan tajam dalam ekspor minyak sawit terutama ke India, Afrika, dan Asia Oseania selama bulan Maret 2024.

Baca Juga: Jalin Kerjasama Budi Arie Konfirmasi CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Jokowi

Meskipun demikian, ekspor CPO pada kuartal pertama 2024 mengalami penurunan sebesar 1,6 persen year-on-year, terutama karena penurunan ekspor ke China.

CIMB Securities memperkirakan bahwa pasokan minyak sawit akan tetap terbatas pada bulan April karena berkurangnya hari kerja dan tenaga kerja selama liburan Hari Raya.

Mereka juga mencatat bahwa penggunaan minyak sawit untuk biodiesel di Indonesia dapat membatasi pasokan ekspor hingga April 2024.

Baca Juga: Harga Batu Bara Melonjak Saham Emiten Tambang Batu Bara ini Ikut Terbang

CIMB memperkirakan bahwa stok minyak sawit akan turun sebesar 13 persen month-on-month pada bulan April 2024.

Namun, mereka memperkirakan bahwa pasokan akan meningkat pada bulan Mei karena peningkatan musiman produksi dan persaingan yang ketat dengan produk pengganti minyak nabati lainnya.

CIMB mempertahankan perkiraan harga rata-rata CPO untuk tahun 2024 sebesar MYR3.900 per ton.

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah