BaraPost.co.id - Harga kontrak berjangka CPO untuk bulan Juli 2024 melemah sebesar 56 poin menjadi 3.928 ringgit per ton di Bursa Derivatif Malaysia, mencatat penurunan sekitar 6,7% dalam seminggu terakhir.
Kontrak untuk bulan Juni 2024 juga ditutup lebih rendah, turun 56 poin menjadi 3.983 ringgit per ton, mengalami penurunan sebesar 7,03% dalam seminggu.
Pelemahan ini terjadi karena pasar minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) terus melemah.
David Ng, seorang pedagang minyak sawit, mengindikasikan bahwa sentimen pasar dipengaruhi oleh antisipasi lonjakan produksi dalam beberapa minggu mendatang, yang memberikan tekanan tambahan pada pasar.
Dia menyebutkan bahwa ada dukungan pada level 3.850 ringgit per ton dan resistensi pada level 4.050 ringgit per ton.
Menurut laporan terpadu Genting Plantations Bhd 2023 yang disampaikan oleh Ketua Datuk Seri Mohd Zahidi Zainuddin, permintaan produksi sawit diprediksi meningkat karena harga CPO yang kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Meskipun demikian, harga minyak sawit diperkirakan tetap stabil pada level saat ini pada tahun 2024 karena adanya siklus produksi yang rendah secara musiman selama paruh pertama tahun ini.