BaraPost.co.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada bulan Februari 2024 masih dalam kendali yang baik.
ULN Indonesia pada bulan tersebut mencapai USD407,3 miliar, menandai pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy), naik dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 0,2% (yoy).
Menurut Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, kenaikan tersebut utamanya berasal dari sektor publik, baik dari pemerintah maupun bank sentral.
Baca Juga: Kurs Harga Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Penguatan 41 poin Penilaian Perdagangan Federal Reserve
Faktor pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk rupiah, juga berpengaruh pada pertumbuhan ULN.
ULN pemerintah juga terkendali dengan baik, mencapai USD194,8 miliar pada Februari 2024 dengan pertumbuhan 1,3% (yoy), naik dari bulan sebelumnya yang hanya 0,1% (yoy).
Penarikan pinjaman luar negeri, terutama pinjaman multilateral, menjadi faktor utama dalam pertumbuhan ULN pemerintah untuk mendukung program dan proyek pemerintah.
Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Turun sebesar 240 poin
Erwin menegaskan bahwa ULN pemerintah dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja pada sektor-sektor prioritas seperti Kesehatan, Pendidikan, dan Infrastruktur.