Harga Nikel Ambruk Pelemahan Logam Non-Ferrous Risiko Terus Muncul Harapan Pembelian China

- 25 April 2024, 10:08 WIB
Nikel Batangan
Nikel Batangan /Karawangpost/Foto/FB-Tester

BaraPost.co.id - Harga nikel berjangka turun sebesar 3,71 persen, mencapai USD19.000 per ton pada 24 April 2024, menjauh dari puncaknya dalam 7 bulan terakhir.

Penurunan ini mencerminkan pelemahan logam non-ferrous secara umum karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah mereda, mengurangi daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.

Perkiraan permintaan yang lemah dan persediaan nikel yang berlebihan di gudang LME, melebihi 70.000 ton, juga berkontribusi pada penurunan harga.

Baca Juga: BPS Ekspor Batu Bara Indonesia Turun Harga Batu Bara Kontrak ICE Newcastle Lesuh Pasar China Penentu

Namun, ada sedikit harapan di pasar karena pembicaraan potensial pembelian oleh pemerintah China dan prospek pasokan yang lebih rendah.

Ada spekulasi bahwa Badan Cadangan Pangan dan Strategis Nasional China berencana membeli nikel pig iron, bahan baku utama baja tahan karat.

Sementara itu, Indonesia, sebagai produsen utama nikel dunia, terus meninjau permohonan kuota penambangan, sementara AS dan Inggris memberlakukan larangan pengiriman nikel Rusia yang baru diproduksi ke LME dan CME.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun Presiden Bundesbank Joachim Nagel Bank Sentral Eropa (ECB) Belum Turunkan Suku Bunga

Macquarie Group memperkirakan harga nikel di LME akan berada di kisaran USD18.000-USD20.000 per ton pada 2024, dengan risiko terus muncul di pasar.

Halaman:

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x