Kanopi Hijau Indonesia dan Konsorsium Bentang Seblat Desak Pembunuhan Gajah Sumatera Dihentikan

- 7 Januari 2024, 18:56 WIB
Gajah Sumatera Elephas Maximus Sumatranus diduga Mati Di Bunuh
Gajah Sumatera Elephas Maximus Sumatranus diduga Mati Di Bunuh /

BaraPost.co.id - Ali Akbar, Ketua Kanopi Hijau Indonesia dan Koordinator Konsorsium Bentang Seblat (KBS), mendesak agar pembunuhan gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) dihentikan.

"KBS menekankan perlunya pemerintah mengungkapkan secara transparan kondisi hutan dan segera mengambil tindakan terhadap kejahatan yang melibatkan gajah," ujar Ali Akbar di Bengkulu pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Baca Juga: TKD AMIN Laporkan Oknum Dishub ke Polrestabes Medan Terkait Pengerusakan Kendaraan

Ia juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memastikan tidak ada lagi kematian gajah yang bersifat non-alamiah, terutama yang menunjukkan tanda-tanda dibunuh dengan sengaja.

Sebuah gajah Sumatera betina (Elephas maximus sumatranus) berusia 20 tahun ditemukan mati pada 31 Desember 2023, sekitar pukul 11.47 WIB, dalam posisi terlentang.

Baca Juga: Polda Sumut Bekuk Bandar Besar Narkoba DE Warga Jalan Sei Semayang, Pasar Baru, Sei Tualang Raso, Tanjungbalai

Bangkai gajah ini ditemukan tidak jauh dari jalan logging di kawasan Hutan Produksi Terbatas Air Ipuh 1 register 65, sekitar 3,5 kilometer dari batas Taman Nasional Kerinci Seblat, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

"Terdapat lubang pada tengkorak gajah, dugaan sementara akibat tembakan senjata api. Lubang seukuran sekitar 1,5 cm itu menembus dari bagian bawah rahang hingga ke os frontalis (tengkorak bagian depan atau dahi)," jelasnya.

Baca Juga: Kasmin alias Kentung Tewas Membusuk di Kebun Kampung Tempel Huta III Nagori Perdagangan II

Halaman:

Editor: Soefriyanto

Sumber: BaraPost.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah